Tentang Amalan Sunah Bulan Muharram & Tahun Baru Hijriyah- Kunci Ibadah

Amalan Sunah Bulan Muharram & Tahun Baru Hijriyah
TAHUN Baru Islam 1 Muharram tidak disebutkan dalam Al-Quran ataupun hadits. Tidak ada dalil naqli terkait perayaan, peringatan, ataupun sekadar menyebutkan "tahun baru Islam" pun "Tahun Hijriyah".

Pasalnya, sistem penanggalan Islam atau kalender Islam baru muncul pada masa Khalifah Umar bin Khattab. (Baca: Sejarah Tahun Islam Hijriyah). Artinya, pada masa Rasulullah Saw hingga Khalihah Abu Bakar Ash-Shiddiq, tidak ada kalender hijriyah, juga tidak ada istilah apalagi peringatan/perayaan tahun baru Islam.

Namun demikian, Rasulullah Saw dengan bimbingan wahyu, sudah mengantisipasi adanya tahun baru Islam 1 Muharram ini, yaitu dengan adanya hadits-hadits sahih tentang Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Sunah Bulan Muharram.

Rasulullah Saw bersabda:  

???????? ?????????? ?????? ????????? ?????? ??????? ???????????? ?????????? ?????????? ?????? ???????????? ??????? ?????????
 
"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.� (HR. Muslim dari Dari Abu Hurairah ra).

Allah SWT menamakan bulan Muharram dengan �Syahrullah� (bulan Allah) dan termasuk salah satu dari 4 bulan Hijriyah yang dijadikan Allah SWT sebagi bulan haram (suci):

�Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram.� (QS. at Taubah :36).

Empat bulan haram tersebut dijelaskan dalam hadits shahih berikut ini:
�Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati: 3 bulan berturut-turut; Dzulqo�dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Tsaniah dan Sya�ban.� (HR. Bukhari dan Muslim).
Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Maka, setiap kali bulan ke-12 (yakni Dzulhijjah) berakhir, maka tiap tanggal 1 Muharram kita memasuki "tahun baru hijriyah"  atau "tahun baru Islam".

Amalan Sunah atau yang disyariatkan risalah Islam dalam bulan Muharram yaitu puasa sunah, yang dikenal dengan puasa Asyuro tanggal 10 Muharram. Tidak ada amalan khusus lain selain puasa sunah tersebut.
Risalah Islam tidak mengajarkan "Do�a awal dan akhir tahun", "Puasa awal dan akhir tahun", juga peringatan dan perayaan tahun baru Islam 1 Muharram.

"Do�a awal dan akhir tahun" dan "Puasa awal dan akhir tahun" tidak ada dalilnya, juga tidak jelas sumbernya. Sebaiknya Umat Islam menghindari mengamalkan hal yang tidak jelas sumbernya, meskipun doanya baik. Namun, dalam Islam, semua ibadah dan dzikir harus sesuai dengan yang diajarkan dalam Al-Quran dan Hadits, serta para sahabat.

Tentang perayaan tahun baru Islam, ada khilafiyah (perbedaan pendapat). Sebagian ulama mengatakan HARAM karena hal itu meniru kaum Kristen yang memperingati Tahun Baru Masehi.

Sebagian ulama lainnya menyatakan MUBAH (BOLEH) dengan argumentasi untuk syiar Islam atau menebar dakwah Islamiyah. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*